Fenotip Tumbuhan Menggunakan Pencitraan Hiperspektral

Fenotipe tanaman mencakup studi tentang struktur dan fungsi tanaman, termasuk pertumbuhan, hasil, respons stres biotik dan abiotik, dan kualitas. Metode tradisional untuk fenotipe memakan waktu, melelahkan, dan merusak. Hal ini memerlukan teknologi yang cepat dan tidak merusak dengan hasil tinggi.

Pencitraan hiperspektral (HSI) memberikan informasi spektral dan spasial yang cepat dari berbagai spektrum elektromagnetik secara non-invasif, menunjukkan kegunaannya dalam mempelajari ciri-ciri struktural dan fungsional tumbuhan. Asaari dkk. (2018) memanfaatkan HSI untuk mendeteksi cekaman kekeringan pada tanaman jagung, sedangkan Wahabzada et al. (2015) menggunakan HSI untuk mempelajari dan menganalisis patogen daun pada daun barley. Kim dkk. (2011) menggunakan HSI untuk mengidentifikasi dan menganalisis permulaan dan intensitas cekaman air pada pohon apel.

Kebutuhan HSI mungkin berbeda berdasarkan sifat tanaman yang perlu diukur atau dianalisis. Penting untuk memahami bagaimana cahaya berinteraksi dengan tanaman dan memiliki pemahaman dasar tentang teknologi, pencahayaan, dan alur kerja pemrosesan data HSI sebelum menyiapkan platform akuisisi dan pemrosesan data yang efektif untuk fenotipe tanaman Anda.

Interaksi Cahaya dan Tumbuhan – Panjang Gelombang Spektral

Karakteristik fisik, kimia, dan biologis daun mempengaruhi bagaimana cahaya dipantulkan, diserap, atau ditransmisikan. Memahami interaksi ini sangat penting dalam memilih kamera hiperspektral dan panjang gelombang spektral yang tepat untuk aplikasi yang Anda inginkan. Untuk fenotip tanaman, rentang panjang gelombang yang paling berguna untuk dianalisis adalah wilayah cahaya tampak (VIS) (400–700 nm), wilayah inframerah-dekat (NIR) (700–1.000 nm), dan wilayah inframerah gelombang pendek (SWIR). (1.000–2.500 nm). Misalnya, wilayah VIS memberikan informasi mengenai pigmentasi daun seperti klorofil atau karotenoid, sedangkan wilayah NIR dapat digunakan untuk menganalisis perubahan struktur sel tumbuhan. Tepi merah, yaitu bagian sempit antara daerah VIS dan NIR, biasanya digunakan untuk mendeteksi stres tanaman. Wilayah SWIR dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang kandungan air dan protein pada tanaman.

Ilustrasi kamera hiperspektral pushbroom (pemindaian garis).

Teknologi Pencitraan Hiperspektral

Kamera hiperspektral adalah integrasi teknologi spektroskopi dan pencitraan digital. Kumpulan data yang dikumpulkan, umumnya dikenal sebagai hypercube atau data cube,

mencakup ratusan gambar panjang gelombang (pita) spektral yang bersebelahan dan sempit, yang menyediakan distribusi 2D dari tanda spektral suatu objek. Ada banyak jenis kamera hiperspektral dan dapat diklasifikasikan berdasarkan cara kamera tersebut memperoleh hypercube. Kamera hiperspektral pushbroom (line-scan) biasanya digunakan dalam penginderaan jarak jauh atau jarak dekat dan memainkan peran dominan dalam fenotipe tanaman. Kamera hiperspektral ini menangkap satu baris piksel setiap kali dan memperoleh hypercube dengan memindai satu baris pada objek.

Penerangan Pencitraan Hiperspektral

Pencahayaan adalah salah satu aspek terpenting yang perlu dipertimbangkan dalam HSI ketika ingin mendapatkan hypercube berkualitas tinggi. Sistem penerangan yang ideal harus menyediakan cahaya yang tersebar secara total untuk memastikan bahwa objek mendapat penerangan yang seragam. Selain itu, sumber cahaya harus mampu menerangi objek pada seluruh panjang gelombang spektral yang diinginkan dengan tetap menjaga keseragaman. Misalnya, pencahayaan halogen umumnya digunakan dalam aplikasi HSI dalam ruangan karena memancarkan cahaya dalam rentang VIS, NIR, dan SWIR tanpa puncak spektral yang tajam.

Pemrosesan Data Pencitraan Hiperspektral

Setelah hypercube diperoleh, hypercube tersebut perlu melalui pemrosesan, yang biasanya mencakup pra-pemrosesan dan segmentasi. Pra-pemrosesan data, seperti metode variate normal standar (SNV), metode pemfilteran penghalusan, dll., bertujuan untuk meningkatkan kontras gambar dan menghilangkan noise. Segmentasi citra diterapkan untuk mengekstrak wilayah yang diminati, misalnya mensegmentasi tumbuhan hijau dari latar belakang yang tidak relevan. Vektor fitur diekstraksi dari tanda tangan spektral menggunakan metode seperti ekstraksi fitur fourier, ekstraksi fitur wavelet, transformasi komponen utama, dll.

Kamera Hiperspektral Spesimen

Specim, penyedia solusi HSI terkemuka, menawarkan berbagai kamera hiperspektral pushbroom yang mencakup panjang gelombang mulai dari VIS hingga inframerah panjang gelombang panjang (LWIR). Dari kamera hiperspektral portabel Specim IQ yang cocok untuk laboratorium dan penggunaan lapangan/di lokasi hingga sistem hiperspektral penginderaan jauh dan udara, fenotip tanaman dengan HSI menjadi sederhana dengan Specim.

Fenotipe tanaman dengan seri Specim IQ (kiri) dan Specim AFX (kanan). Gambar milik SPECIM, SPECTRAL IMAGING LTD.

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang HSI atau memerlukan bantuan dalam menyiapkan sistem HSI untuk penelitian dan studi tanaman Anda? Hubungi spesialis kami untuk konsultasi gratis sekarang.