Meningkatkan Kualitas Air Dengan Pengukuran Warna
Air merupakan bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari dan untuk menentukan apakah air layak untuk dikonsumsi atau digunakan dalam produksi pangan, menilai warna dan warna air dapat menjadi indikator kualitas yang berharga.
Mengevaluasi warna secara visual bisa jadi sulit karena mata kita tidak pandai membedakan warna yang sangat mirip. Untuk penilaian yang objektif, penggunaan alat ukur warna seperti spektrofotometer denganĀ ruang warna CIE L*a*b* akan diperlukan.
Untuk sampel air jernih, ahli kimia biasanya akan mencari nilai L* yang tinggi dan jika terdapat rona warna, mereka akan mencari nilai b* negatif. Sebaliknya, nilai L* yang rendah menunjukkan kejernihan yang rendah, sedangkan nilai b* yang positif menunjukkan warna kekuningan yang tidak diinginkan.
Di pabrik penyaringan dan pengolahan air, sampel air yang dianggap memenuhi syarat pertama-tama diukur dan dicatat menggunakan spektrofotometer. Selanjutnya, saat pengukuran sampel air dari berbagai kelompok dilakukan, spektrofotometer dapat menentukan apakah ada perbedaan warna, yang mengindikasikan kemungkinan adanya kontaminasi.
Spektrofotometer juga mampu mengukur tingkat pengotor dalam air limbah menggunakan skala warna American Public Health Association (APHA). Skala warna APHA, yang juga dikenal sebagai skala hazen, mengukur tingkat kekuningan dalam cairan dengan nilai mulai dari 0 untuk air suling hingga 500 untuk air limbah.
Konica Minolta Spectrophotometer CM-5 dapat mengukur indeks warna dan cairan khusus seperti APHA/Hazen, Gardner, Iodine dan European & US Pharmacopeia.
Spektrofotometer port atas yang berdiri sendiri ini mampu melakukan pengukuran reflektansi dan transmitansi serta mampu menangani berbagai macam bentuk sampel seperti padatan, bubuk, pasta, dan cairan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengukur warna air, tulis atau hubungi kami di 6563 5533 untuk konsultasi gratis.