Pengukuran Warna Kulit Non-Invasif
Dalam praktik dermatologi dan penelitian klinis, isyarat visual seperti warna sangat penting untuk diagnosis dan penilaian lesi kulit yang akurat.Kuantifikasi eritema dan pigmentasi penting untuk penilaian in vivo terhadap reaksi kulit terhadap rangsangan eksternal seperti radiasi ultraviolet. Pengukuran warna lesi juga berguna untuk evaluasi kuantitatif efektivitas terapi lesi kulit.
Namun, inspeksi visual merupakan masalah persepsi dan interpretasi subyektif dan sulit diukur. Hal ini karena ada begitu banyak variasi cara untuk mengekspresikan suatu warna sehingga membuat deskripsi suatu warna atau perbedaan warna menjadi sangat sulit dan kabur. Meskipun mata manusia mampu mengenali hingga jutaan warna, kita tidak dapat secara tepat mengukur persepsi warna kita tanpa alat bantu. Oleh karena itu, diperlukan kuantifikasi warna kulit atau tingkat eritema dan pigmentasi yang obyektif, berbasis ilmu pengetahuan, dan non-invasif.
Kromameter atau spektrofotometer Konica Minolta biasanya digunakan untuk pengamatan warna kulit. Untuk mengukur perubahan warna kulit, sistem warna CIE L*a*b* sering digunakan. Parameter L*a*b* memberikan ukuran persepsi warna kulit dan oleh karena itu dapat meniru cara dokter kulit atau rata-rata orang memandang warna kulit.
Nilai L*, b* sering digunakan untuk mengevaluasi jumlah melanin epidermis, sedangkan nilai a* digunakan untuk mengevaluasi jumlah eritema (juga disebut hemoglobin) di pleksus superfisial. Dalam upaya untuk mengukur pigmentasi kulit, ‘Sudut Tipologi Individual (ITA)’ atau ‘Sudut Karakteristik Alfa’ telah diusulkan.
Indeks eritema dan melanin merupakan indikator yang mengukur intensitas eritema dan pigmentasi. Indeks ini diperoleh dari data reflektansi kulit pada pita spektral tertentu. Tidak seperti koordinat warna, indeks ini dirancang untuk menunjukkan kuantitas yang berkorelasi secara linear dengan jumlah hemoglobin dan melanin di kulit. Oleh karena itu, keduanya dapat ditangani sebagai kuantitas fisik yang sebenarnya.
Keuntungan utama penggunaan Spektrofotometer Konica Minolta dengan Perangkat Lunak Analisis Kulit CM-SA dibandingkan pengukur reflektansi sederhana pita sempit konvensional adalah kemampuannya untuk menyediakan data kolorimetri (yaitu, L*a*b*), serta melanin dan indeks hemoglobin.
Untuk mengetahui tentang sistem warna CIE L*a*b*, ITA, indeks hemoglobin dan melanin, klik di sini untuk mengunduh kertas putih tentang “Pengukuran Warna Kulit Non-Invasif”. Anda juga dapat menghubungi kami di +65 6895 8685 atau menulis surat kepada kami di ssg@gcp.konicaminolta.com.
Tentang Penulis: Mervin Woo
Mervin Woo saat ini menjabat sebagai Manajer Penjualan untuk Konica Minolta Sensing Singapore Pte Ltd. Mervin lulus dari The Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT University) dan bergabung dengan Konica Minolta (sebelumnya dikenal sebagai Minolta Singapore Pte Ltd) pada tahun 1996. Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun di bidang industri instrumentasi cahaya dan warna, Mervin telah diundang untuk memberikan ceramah di beberapa konferensi dan seminar tentang manajemen cahaya dan warna, yang diselenggarakan bersama oleh berbagai asosiasi industri, seperti Society of Information Display (Cabang Singapura dan Malaysia), dan Internasional Komisi Penerangan (CIE), Malaysia. Ia juga pernah menulis buku pegangan pendidikan, The Language of Light, yang menjelaskan konsep dasar fotometri dan kolorimetri. Buku pegangan ini juga memberikan gambaran umum tentang instrumentasi fotometrik dan kolorimetri serta membahas pertimbangan penting dalam pemilihan instrumen.