Bagaimana Cara Mengukur Warna Daging dan Unggas?
Warna dan tampilan merupakan indikator yang umum digunakan konsumen untuk menentukan kesegaran dan kualitas daging dan unggas. Stabilitas warna daging bergantung pada beberapa faktor seperti genetika hewan, pola makan, dan metode pemrosesan. Evaluasi warna sangat penting untuk membantu pengolah daging dan unggas memastikan produk mereka memiliki kualitas terbaik secara konsisten.
Evaluasi visual warna daging dan unggas sangat penting karena keduanya terkait erat dengan evaluasi konsumen. Metode ini saja tidak cukup dan subjektif. Mata manusia kita mungkin tidak dapat mereplikasi evaluasi serupa setiap hari dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi pencahayaan, ukuran sampel, dan kelelahan mata. Selain itu, komunikasi warna dapat menjadi tantangan. Untuk memastikan evaluasi dan komunikasi warna yang objektif, diperlukan instrumen pengukuran warna.
Instrumen pengukuran warna juga dapat membantu pengolah daging dan unggas mengklasifikasikan kandungan lemak daging merah dengan mengukur jumlah marmer. Dalam industri unggas, mengevaluasi warna kuning kulit membantu menentukan kandungan lemak.
Ruang warna yang paling umum digunakan untuk mendeskripsikan warna makanan adalah CIE L*a*b*. Dengan bantuan alat ukur warna seperti Konica Minolta Chroma Meter CR-410, pengguna dapat memperoleh evaluasi warna secara cepat dan obyektif dengan mudah. Instrumen yang ringan dan ringkas, CR-410 genggam cocok untuk penggunaan lapangan dan laboratorium di lokasi.
Klik di sini untuk menonton video CR-410.
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengukuran warna daging dan unggas, klik di sini atau hubungi kami di +65 6563 5533 untuk konsultasi gratis dengan spesialis warna kami.