Pembaca Warna vs. Spektrofotometer

Warna memainkan peran yang luas dalam kehidupan kita sehari-hari, warna mempengaruhi pembelian kita dan juga selera kita terhadap makanan. Berbeda dengan dimensi atau berat yang dapat kita ukur dengan penggaris atau timbangan, warna dapat dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Misalnya, ketika kita mengatakan ‘biru’, orang yang berbeda membayangkan warna biru yang berbeda pula. Untuk menyatakan warna seperti cara kita menyatakan dimensi atau berat secara numerik, digunakan alat ukur warna seperti pembaca warna dan spektrofotometer.

Pembaca warna menggunakan tiga sensor (filter merah, hijau, dan biru) yang mirip dengan cara mata manusia melihat warna. Sensor mengukur cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh suatu objek dan mengirimkan data ke komputer mikro yang akan menghitung nilai X, Y, dan Z yang masing-masing mewakili merah, hijau, dan biru.

Nilai-nilai ini dapat membantu dalam menyesuaikan komponen warna atau membandingkan warna terhadap standar atau referensi. Instrumen ini memiliki harga yang relatif murah, ukurannya yang kompak dan portabel. Mereka terutama digunakan untuk pengukuran reflektansi dan tidak cocok untuk analisis warna kompleks seperti metamerisme.

Di sisi lain, spektrofotometer menggunakan beberapa sensor untuk mengukur reflektansi spektral warna pada spektrum panjang gelombang tampak (400mm hingga 700mm), sehingga lebih presisi dan akurat dibandingkan dengan pembaca warna. Instrumen ini mungkin lebih mahal dibandingkan pembaca warna, namun dengan presisi dan akurasi yang tinggi, instrumen ini merupakan instrumen yang ideal untuk pengendalian kualitas warna, formulasi warna, dan analisis warna yang kompleks.

Konica Minolta Sensing menawarkan beragam pembaca warna dan spektrofotometer yang memenuhi berbagai kebutuhan dan kebutuhan.

Untuk memahami lebih lanjut tentang ilmu warna, penerapan warna atau pemilihan alat ukur warna, silakan hubungi kami di 6563 5533 atau kirimkan surat kepada kami di ssg@gcp.konicaminolta.com.