Buah (dan Sayuran) dari Pencahayaan LED dalam Pertanian Dalam Ruangan
Petani mana pun akan memberi tahu Anda bahwa menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman bisa menjadi tugas yang rumit.Terlalu banyak atau terlalu sedikit hujan, cuaca dingin yang tiba-tiba, kawanan belalang, cuaca yang dramatis atau gangguan geologis atau sekadar nasib buruk dapat dengan mudah menghancurkan tanaman yang sehat dalam semalam. Akses terhadap produk pertanian yang sehat dan segar sangat penting bagi masyarakat mana pun, terutama mereka yang mencoba membangun kembali setelah bencana besar. Inovasi terbaru dalam teknologi LED telah merevolusi cara kita memandang pertanian dan membuka peluang baru untuk menyediakan sayuran segar bagi masyarakat.
Setelah Prefektur Miyagi di Jepang timur dilanda gempa bumi dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya pada tahun 2011, daerah tersebut berjuang untuk bangkit kembali termasuk menyediakan makanan segar yang tidak terkontaminasi bagi penduduknya. Shigeharu Shimarmura, seorang ahli fisiologi tanaman Jepang, menjadi kreatif dan menggunakan teknologi LED yang inovatif dan pabrik semikonduktor yang telah dialihfungsikan, mulai membangun pertanian dalam ruangan terbesar di dunia.
Perkebunan ini memiliki luas sekitar 25.000 kaki persegi, dan dibuka pada bulan Juli 2014. Kini perkebunan ini memproduksi hampir 10.000 batang selada segar setiap hari. LED yang digunakan dirancang khusus oleh General Electric dan memancarkan panjang gelombang cahaya yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Lampu LED adalah bagian penting dari pertanian karena menyimulasikan siklus pertumbuhan siang dan malam.
Dengan menggunakan sistem LED ini, Shimamura mampu menanam selada yang kaya nutrisi dua setengah kali lebih cepat dibandingkan pertanian di luar ruangan. Lingkungan tertutup juga membantu meminimalkan limbah, menguranginya dari sekitar 50% (rata-rata untuk peternakan di luar ruangan) menjadi hanya 10%. Selain itu, kemampuan untuk mengontrol suhu, kelembapan, dan penggunaan air telah menjadikan pertanian ini sangat efisien dalam penggunaan air, dengan menggunakan 1% dari penggunaan air normal di lahan luar ruangan. Shimamura percaya bahwa teknologi ini dapat membantu mengatasi masalah kekurangan kaki di seluruh dunia. Dia berencana untuk terus bekerja dengan teknologi ini dan mewujudkan revolusi besar berikutnya dalam ilmu pertanian.
Berasal dari teknologi optik dan pemrosesan gambar tercanggih, Konica Minolta dan perusahaan grup Instrument Systems menawarkan berbagai solusi pengukuran LED .
Untuk mengetahui lebih lanjut, klik di sini atau hubungi kami di 6563 5533 untuk konsultasi gratis dengan spesialis aplikasi kami.
Tentang Penulis: Mervin Woo
Mervin Woo saat ini menjabat sebagai Manajer Penjualan untuk Konica Minolta Sensing Singapore Pte Ltd. Mervin lulus dari The Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT University) dan bergabung dengan Konica Minolta (sebelumnya dikenal sebagai Minolta Singapore Pte Ltd) pada tahun 1996. Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun di bidang industri instrumentasi cahaya dan warna, Mervin telah diundang untuk memberikan ceramah di beberapa konferensi dan seminar tentang manajemen cahaya dan warna, yang diselenggarakan bersama oleh berbagai asosiasi industri, seperti Society of Information Display (Singapore and Malaysia Chapter), dan International Commission on Illumination (CIE), Malaysia. Ia juga telah menulis buku pegangan pendidikan, The Language of Light, yang menjelaskan konsep dasar dalam fotometri dan kolorimetri. Buku pegangan ini juga memberikan gambaran umum tentang instrumentasi fotometrik dan kolorimetrik dan membahas pertimbangan penting dalam pemilihan instrumen.