Penilaian Warna Mie Sabun

Mie sabun merupakan bahan dasar dalam pembuatan sabun batangan. Produsen dapat membuat merek sendiri dengan menambahkan pigmen warna, pewangi, dan aditif.Mie sabun di Asia umumnya terbuat dari minyak sawit, kelapa, dan minyak nabati atau lemak hewani.

Dalam produksi sabun batangan, produsen membeli sabun dasar, menambahkan pigmen, pewangi, dan komponen lain untuk membuat labelnya. Ada sabun untuk laundry, mandi, obat-obatan, anak-anak dan kondisi kulit dll. Sabun-sabun ini memiliki target pasarnya sendiri dan mengandung bahan tambahan yang sesuai dengan tujuan penggunaan. Sabun anak dapat dilengkapi dengan susu untuk melembabkan kulit atau ekstrak herbal untuk aroma alami.

Jika bahan dasar sabun tidak dimurnikan, maka sabun putih murni tidak dapat diproduksi. Karena konsumen lebih memilih sabun batangan berwarna putih atau pastel, sabun putih murni lebih disukai karena sabun berwarna terang dapat diproduksi dengan mudah dengan penambahan pigmen warna, sedangkan sabun putih pucat atau berwarna sulit atau mahal untuk diformulasikan menjadi sabun batangan berwarna pastel.

Warna merupakan salah satu spesifikasi mutu sabun batangan dan terkadang disebut sebagai ‘putih salju’, ‘putih alami’, ‘putih krem’, ‘putih’, dan sebagainya. Nuansa putih yang berbeda akan memerlukan perubahan dalam formulasi untuk memperoleh sabun batangan dengan warna yang diinginkan.

Banyak merek barang konsumsi global beralih ke instrumen pengukuran warna seperti chromameter dan spektrofotometer untuk memastikan warna produk mereka konsisten. Instrumentasi warna membantu mengukur mi sabun, sabun batangan, dan kemasan untuk memastikan konsistensi warna. Chroma Meter CR-410 dan Spektrofotometer CM-5 digunakan untuk aplikasi tersebut.

Ruang warna standar industri seperti CIE L*a*b* digunakan untuk mengomunikasikan warna secara akurat dan berguna untuk penelitian dan pengembangan, produksi, dan penilaian kualitas.

Negara-negara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Sri Lanka merupakan pengekspor utama mi sabun karena negara-negara pertanian ini memiliki banyak  pohon kelapa dan  palem. Malaysia dan Indonesia merupakan pengekspor mi sabun terbesar di dunia dan memiliki banyak pabrik yang memproduksi sabun.

Hubungi  kami untuk konsultasi gratis tentang ‘Bagaimana Mengukur Warna Mie Sabun?’

Tentang Penulis: Garie Xu

Garie Xu adalah Sales Engineer di Konica Minolta Sensing Singapore Pte Ltd. Lulusan teknik manufaktur ini terutama terlibat dalam penjualan, seminar, pelatihan, dan pembinaan di bidang manajemen cahaya dan warna. Dengan pengalaman 3 tahun sebelumnya di industri minyak dan gas serta 2 tahun di Konica Minolta, ia menyediakan solusi untuk berbagai aplikasi industri. Ia juga telah menyelenggarakan seminar dan lokakarya untuk mendidik industri tentang teknologi instrumentasi dan ilmu warna.