Mengevaluasi Kualitas Tepung Dengan Pengukuran Warna
Tepung adalah salah satu bahan makanan yang paling umum digunakan untuk berbagai makanan, mulai dari roti dan biskuit hingga mie. Tepung yang digiling dari gandum menghasilkan banyak jenis, dan kualitasnya sering dikaitkan dengan warna. Warna tepung dapat dinilai dengan mengukur atribut kecerahan dan kekuningannya. Kecerahan dipengaruhi oleh kandungan dedak dan proses penggilingan. Warna kuning berhubungan dengan pigmen karotenoid gandum.
Secara tradisional, warna tepung dievaluasi secara visual. Metode ini bersifat subyektif karena persepsi warna berbeda-beda antar individu, dan warna serta kondisi pencahayaan di sekitarnya juga dapat memengaruhi penilaian warna. Saat ini, alat ukur warna yang menggunakan ruang warna CIELAB sudah tersedia dan digunakan secara luas untuk evaluasi warna yang tepat dan konsisten dalam industri makanan.
Saat mengukur warna tepung, penekanan harus berada pada koordinat L* dan b* dalam ruang warna CIELAB. Koordinat L* adalah ukuran kecerahan, dengan 0 berarti hitam dan 100 berarti putih. Koordinat b* mewakili rentang warna biru hingga kuning, dan nilai b* positif menunjukkan warna kuning. Agar dapat diulang, prosedur pengukuran seperti penyiapan dan penyajian sampel tepung harus konsisten di semua pengukuran (misalnya, ukuran sampel, wadah, tekanan yang diberikan, dll.) sama..
Banyak digunakan dalam industri tepung, Konica Minolta Chroma Meter CR-410 menawarkan evaluasi warna tepung yang cepat, sederhana, dan tepat. Ketika digunakan bersama dengan aksesori seperti Granular Materials Attachment CR-A50, sampel tepung dapat disajikan secara konsisten di semua pengukuran dengan mudah.
Pelajari lebih lanjut tentang dasar-dasar ilmu warna dengan buklet pendidikan gratis dan video pendidikan warna kami .
Butuh bantuan menemukan instrumen pengukuran warna dan solusi yang tepat untuk kebutuhan pengukuran Anda? Hubungi spesialis warna kami untuk mengatur konsultasi gratis.